Dalam kamus besar daftar produk dunia, ada banyak sekali produk-produk  yang telah gagal, beberapa karena alasan yang jelas seperti desain yang  buruk dan seterusnya, tapi mengapa ada produk yang bagus tapi tetap  gagal? Berikut 10 alasan mengapa sebuah produk bisa gagal dan mengaapa  beberapa lainnya bisa sukses.
	1. Tidak Tersedianya Suku Cadang	Terkait atas produk nyata seperti teknologi dan sejenisnya yang  membutuhkan suku cadang, tentu ada kemungkinan produk tersebut rusak.  Bayangkan apa yang akan terjadi jika produk yang Anda pakai rusak, hanya  bagian kecilnya dan sisanya berjalan dengan baik. Anda pergu ke  customer service lalu ia mengatakan ke Anda bahwa suku cadang tersebut  tidak lagi tersedia, Anda harus mengganti produk Anda. Wow.. Hanya  bagian kecil yang rusak tapi Anda harus membeli produk baru yang  berbeda.
	2. Kurangnya Fitur
	Ini adalah salah satu alasan utama mengapa sebuah produk bisa gagal,  tidak hanya untuk produk nyata, tetapi juga untuk produk digital seperti  aplikasi, web, dan sejenisnya. Sebagai contoh, iPhone pertama mungkin  tidak mendukung 3G, MMS, bluetooth, video recording dan seterusnya.  Begitu iPhone 3G keluar, produk tersebut langsung laku di pasaran.
	Tidak terbatas untuk produk, bayangkan ada 2 web seperti Facebook, 1  memperbolehkan Anda me-share status Anda dan upload foto, 1-nya lagi  hanya memperbolehkan Anda me-share status, yang mana yang akan Anda  gunakan?
	3. Timing yang Tidak Tepat	Terkadang sebuah produk 'tidak sesuai dengan waktunya', dan pasar  pengguna belum siap untuk keberadaan produk tersebut. Sebagai contoh  kita gunakan permisalan untuk produk ternama misalnya iPhone, iPhone 3G  dirilis ke pasaran dan laku berat. Sebulan kemudian iPhone 4 dirilis,  walaupun mungkin iPhone 4 penuh dengan berbagai fitur menarik  dibandingkan iPhone 3G, hal ini tentu akan menimbulkan kemarahan  tersendiri bagi orang-orang yang telah membeli iPhone 3G. Mungkin belum  sampai sebulan mereka membeli produk tersebut, versi lebih bagusnya  dikeluarkan.
	4. Sudah Ketinggalan Zaman
	Ini terjadi ketika sebuah produk bekerja dengan sangat baik, tetapi ada  1 kesalahan, yaitu dia memang sudah ketinggalan zaman. Tentunya para  customer juga akan selalu mengikuti perkembangan, khususnya dalam dunia  teknologi yang perkembangannya dapat dikatakan sangat cepat. Anda tentu  tidak ingin menggunakan ponsel besar dan butut zaman dulu di era  sekarang ini bukan?
	5. Prosedur Jual Beli dan Jaminan	Prosedur jual beli adalah salah satu elemen penting yang akan membuat  orang-orang percaya akan produk Anda. Customer tentu akan berani membeli  produk Anda jika ada jaminan seperti garansi dan sejenisnya. Anda tentu  tidak ingin kehilangan customer dan kepercayaan banyak orang hanya  karena ada 1 produk Anda yang memiliki kecacatan. Dengan adanya jaminan  seperti garansi, itu akan mencegah orang yang mendapatkan barang cacat  tersebut untuk mengatakan hal-hal jelek terkait produk Anda.
	6. Penggunaan Branding yang Tidak Tepat
	Branding atau pemberian nama produk merupakan kunci dari kesuksesan  produk Anda. Branding yang kuat dapat menjadi sebuah berkah atau  kutukan. Sebagai contoh, Konsumen tahu bahwa Colgate itu adalah nama  atau brand untuk pasta gigi (odol), dan tidaklah masuk akal untuk  memberikan nama Colgate untuk makanan. Menghubungkan makanan dengan  pasta gigi tentu akan memberikan efek yang tidak baik. Lebih baik jika  brand Anda sudah sangat kuat dan sangat terkenal, buatlah nama brand  baru di bawah naungan nama perusahaan, bukan jadi Sub-brand. CPada  gambar di atas Anda dapat melihat logo motorolla pada buah, tentu itu  tidak cocok.
	7. Pangsa Pasar yang Tidak Tepat
	Anda punya produk yang sangat bagus dan luar biasa, tetapi tetap saja  tidak ada konsumen yang membelinya. Kemungkinan alasan ini adalah karena  pangsa pasar Anda tidak tepat. Sebagai contoh, Di restoran yang  terkenal menjual burger dan fast-food lainnya seperti McD, tentu tidak  akan menjual masakan cina. 
	8. Biaya Perbaikan yang Terlalu Mahal
	Serupa dengan poin terkait suku cadang di atas. Biaya perbaikan  produk-produk elektronik terkadang terlalu mahal, dan tidaklah sepadan  untuk melakukannya, terkadang lebih baik untuk membeli baru.  Perusahaan-perusahaan elektronik tentu menentukan harga perbaikan dari  suku cadang tergantung dari proses perbaikan produknya dan ketersediaan  suku cadang. 
	Anda mungkin pernah melihat produk dengan baut yang sangat susah  dibuka, bahkan harus menggunakan alat khusus untuk membukanya. Hal  seperti inilah yang diperhitungkan ke dalam biaya perbaikan, dan Anda  tidak mungkin membetulkannya sendiri. Jika untuk memperbaiki sebuah  produk harus menggunakan alat khusus, maka biaya perbaikan kemungkinan  besar akan mahal dan itu belum termasuk biaya suku cadang atau  onderdilnya.
	9. Kurangnya Pemasaran
	Salah satu alasan paling utama yang juga menyebabkan mengapa sebuah  produk gagal adalah karena kurangnya pemasaran yang dilakukan ke produk  tersebut. Sebagus apapun produk yang Anda buat, jika tidak ada yang  mengetahuinya tentu tidak akan ada yang membeli atau menggunakannya.  Biasanya hal ini terkait atas kurangnya modal untuk melakukan pemasaran,  tapi seiring perkembangan zaman, pemasaran produk semakin murah melalui  Internet. Dapat Anda lakukan melalui jaringan sosial, iklan Internet  dan sejenisnya. Tentu jika modal Anda cukup besar, Anda dapat melakukan  kampanye iklan besar-besaran.
	10. Kurangnya Riset
	Baik riset atau penelitian sebelum membuat produk dan sesudah produk  selesai dibuat. Sebelum membuat sebuah produk, melakukan riset atau  penelitian terkait atas produk yang akan Anda buat adalah hal yang  menentukan kesuksesan Anda. Seperti terkait atas jumlah pesaing, uniknya  fitur, kemungkinan keberhasilan, pangsa pasar dan seterusnya.
	Sesudah produk selesai dibuat, riset juga tetap harus dilakukan, yaitu  dengan menggunakan BETA user , yaitu sekelompok pengguna atau konsumen  yang sudah dipilih untuk melakukan percobaan terkait produk tersebut  untuk mengetahui apakah ada kesalahan pada produk tersebut.


{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar